Meski belum dijual bebas di Indonesia, Honda CRF 250 L ini sudah dijual oleh importir umum salah satunya ole Probike di Jalan Panjang 88A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Honda baru ini untuk mengimbangi Kawasaki KLX 250 S yang sudah lama mengaspal di Indonesia. Dibekali mesin 250 cc yang katanya sama dengan CBR 250 R yang sudah DOHC, motor dua alam ini berkarakter overbore. Langkah piston lebih pendek daripada diameter. Karakter seperti ini menjanjikan kendaraan yang smooth dan mengedepankan kenyamanan harian daripada torsi.
Di Indonesia salah satu media yang sudah mencoba motor ini adalah Otomotif. Di websitenya salah satu point yang dicermati adalah kenyamanan berkendaranya. Motor yang diproduksi di Thailand ini dari segi dimensi tinggi tidak seperti KLX 250. CRF ini sedikit lebih bersahabat untuk orang bertinggi pas-pasan semisal 165 cm. Mereka hanya perlu sedikit jinjit atau menggantung satu kaki untuk tetap berpijak di tanah. Selain itu, karakter lembut shock belakang yang ambles setelah diduduki juga mempebri pengaruh kenya manan. Otomotif juga memberi poin lebih pada jok motor trail ini jika dibandingkan dengan kompetitornya. Jok CRF 250 L tetap lebar hingga ke ujung belakang hingga nyaman dipakai turing.
Desain CRF 250 L ciamik dicermati. Dengan konsep yang tidak "terlalu melebihi jaman" CRF ini tampak lebih sopan dan kalem dibanding kompetitor yang terkadang terlalu racing look atau future look dengan desain tajam. CRF ini di beberapa bagian masih membulat dinamis, khas Honda seperti jika kita bandingkan Honda CBR 250 dan Kawasaki Ninja 250.
Dari segi tampilan panel meter, tak tampak ada takometer. Hanya ada speedometer, fuelmeter, odometer. Fitur lain yang unik adalah penempatan bagasi kecil di balik nomor start sebelah kiri. Jika kita buka covernya tampak kotak kecil cukup untuk kunci-kunci kecil atau lap dan sarung tangan. Untuk cover nomor start kanan untuk cover knalpot.
Modifikasi untuk Kenyamanan Lebih
Tak bisa dipungkiri meski CRF ini motor dua alam yang dinamis, tetapi untuk perjalanan jauh masih kalah nyaman dengan motor berjenis turing. Jok yang sedikit kecil dan tipis adalah penyebabnya. Penulis menemukan sebuah forum jual beli di Thailand yang salah satu CRF nya dimodifikasi jok dan dipasang rak barang di belakang.
Rak stainless steel didesain begitu lebar dan sepertinya diperuntukkan membawa barang yang banyak dan berat. Terlihat di samping kanan kiri dibuatkan semacam pagar supaya barang tidak oleng kanan kiri. Tampilan semi sporty HOnda CRF 250 L berubah drastis menjadi touring bike. Selain itu sang penjual menambahkan busa jok dankulit jok yang didesain untuk diikatkan di jok asli. Jadi saat tidak diperlukan bisa langsung dilepas maka tampak jok aslinya. Ide yang cukup kreatif dan perlu dicontoh untuk penggemar trabas jarak jauh.
Selain dua hal penting di bagian belakang, area kemudi dilengkapi handguard yang diklaimnya memiliki kualitas tinggi. Selain itu panel dashboard dilengkapi soket 12 volt untuk GPS atau perangkat lain.
Untuk sementara, Honda CRF 250 L belum bisa disediakan oleh Astra Honda Motor. Bagi penggermar Honda tentu menunggu diluncurkannya motor ini oleh ATPM di Indonesia. Karena harganya pasti di bawah importir umum. Apalagi kalau bisa CKD di Indonesia pasti banderolnya tidak selangit. Bagaimana Honda?