Selasa, 13 November 2012

Model mana yang lebih cocok dijual di Indonesia?

Sudah tersebar di web-web atau blog baik internasional maupun nasional, Honda global produk merilis enam jenis motor baru. Selain empat di bawah ini ada lagi Honda Goldwing F6B mewakili moge laki touring dan NSS300 Forza mewakili matic raksasa ekstra nyaman. Di sini TPblog khusus membahas aliran desain empat  motor lain dari enam selain dua motor tadi. Alasannya di Indonesia sedang mewabah motor sport baik yang berfairing maupun model telanjang alias naked. Kita ulas satu persatu model seperti apakah yang paling pas untuk pasar Indonesia. Monggo....
Model naked tampak lebih akrab untuk kebanyakan orang Indonesia (gambar dari cycleworld.com)
Yang pertama ada Honda CB500F. Yang ini jelas sudah ada kemiripan dengan jagoan baru Honda Indonesia yaitu Honda CB150R. Bisa diartikan model seperti ini yang paling cocok dengan Indonesia karena pasti tim R&D nya sudah riset dan ternyata model seperti ini akan diaplikasikan ke mesin 150 cc nya CB. Apa iya? Kita lihat yang lain...

Crossover baru Honda. Kalo sudah ada CB150R, model gini mau dimusuhkan siapa? (gambar dari motorcycleworld.com)

Model kedua yang mirip-mirip CS-1 yang kurang laris di tanah air. Honda CB500X. dari seri X nya saja ketahuan ini kelamin crossover. Sama juga kayak CS-1. Tetapi apakah konsumen Indonesia doyan model beginian? Berkaca dari kasus kurang merakyatnya CS-1 model begini kalau maksa dijual misal namanya Honda CB150X kelihatannya terlalu berlebihan. Karakter Honda Indonesia lebih suka rebutan kue di segmen yang sama dengan kompetitor. Maka TPblog bilang model ginian bakal kurang laris bo... Lagipula biasanya Honda suka melawan merk lain head to head, dan jika membuat segmen baru banyak gagalnya.. hehe contohnya ya CS-1 itu tadi juga Revo matic yang jarang seliweran di jalan.
Aroma sport tapi ergonomi nyaman, model agak nanggung. (gambar dari cycleworld.com)
Honda CBR500R ini sebenarnya cukup manis, hanya saja kurang keren. Istilah fotografi komposisinya kurang enak dilihat. Kita pantengin dari depan. Batok lampu dan tudung depan jika dilihat dari samping tampak mbendhol dan kegedean. Setang tinggi dan jok depan agak lebih rendah. Serta jok belakang yang 'akrab' untuk boncenger. Nampaknya Honda memang menyasar kenyamanan untuk motor ini. Meski baju sport tulen tapi sekilas orang yang menaikinya tidak akan terlalu pegal jika dibanding dengan motor yang di bawah ini......

Sport tulen, kayaknya cuma buat bikerholic tulen juga. Favorit freestyler dunia. (gambar dari motorcycleworld.com)

Ini dia jagoan di kelas menengah. Tapi lihat mukanya.... Mirip siapa? Yamaha Mio Soul GT!!! TPblog berpendapat Honda ini dari depan "gak Honda banget", beda dengan buntut yang mengikuti sejarah desain Honda CBR600R terdahulu dengan knalpot nempel. Melihat segala komponennya memang tampak lebih serius, seperti upside-down fork depan, kaliper piston banyak, floating disk (kayaknya sih), desain pelek yang tidak macem-macem, swing arm ala kompetisi, buntut nungging, setang sejajar jok depan (pegel dah).
Tapi jangan salah, TPblog baca di berbagai artikel, penyuka generasi CBR600 yang dipakai untuk freestyle dan atraksi termasuk paling banyak di antara merk lain...wuahhh.

Monggo, ini hanya analisa pribadi saja jika mungkin AHM membuat atau mengimpor jenis motor sepert di atas, kira-kira mana ang diterima publik paling banyak...

TPblog

Tidak ada komentar: