Rabu, 18 April 2018

Yamaha Lexi 125, Mio 125 series, Honda Vario 125

Oke, ketiga motor di judul itu sama-sama memiliki kapasitas ruang bakar 125 cc. Di pihak Honda punya Vario 125 yang baru saja mendapatkan update pada tampilannya. Punya basis desain sama dengan Vario 150 tetapi beda di detail finishingnya. Jika Vario 150 diberikan kesan elegan dengan warna yang polos tetapi berkarakter kuat dan dewasa, maka Vario 125 lebih ke arah sporty dengan penambahan stripping atau decal sebagai identitasnya. Garis bodi kedua motor andalan Honda ini tidak menampakkan bahasa design sebagai yang kita kenal dengan big scooter. Mereka bertahan dengan siluet racy yang serba lancip, bodi belakang nungging dan bagian depan yang nampak menunduk. Apalagi di update terbarunya setang sepertinya lebih menekuk ke dalam dan dibungkus dengan cover yang cukup mungil.
Di sisi Yamaha saat ini cc terkecil varian matic memang sudah 125 cc semua. Sebenarnya di judul itu kurang X-ride yang mengusung mesin sama dengan Mio. Mio terbaru saat ini adalah Mio S yang memiliki bahasa desain lebih normal dan kalem tidak racy maupun big scooter look. Dia lebih 'biasa' dan terkesan dibuat memang untuk entry level. Mio S ambil basis seperti desain Mio Soul generasi pertama dengan sudut-sudut yang membulat.
Yamaha punya satu 125 cc lagi yang kebetulan baru diluncurkan yaitu Yamaha Lexi yang diposisikan sebagai maxi scooter. Desain Lexi lebih sederhana bila dibandingkan dengan N-Max. Jujut di mata saya dulu N-Max sangat tidak menarik karena tidak mempunyai desain yang mengalir enak. Dia tampak tegak pesek di bagian depan tetapi hampir datar di bagian samping hingga belakang. Tetapi kenyataan bicara lain. N-Max justru laris manis karena beberapa faktor menurut saya. Yang pertama dibantu oleh Honda. Kenapa Honda malah bantu? Karena saat itu ada PCX impor yang harganya sundul langit untuk ukuran matic 150 cc. Maka banyak konsumen yang ngidam PCX beralih ke N-Max. Yang kedua mulai banyak konsumen yang butuh diferensiasi desain motornya. Jika sebelumnya hampir semua matic beorientasi racing look dengan ujung lancip dan bodi nungging, maka kehadiran N-Max jadi pembeda. Yang ketiga tidak bisa dibantah N-Max memiliki posisi berkendara yang sangat nyaman meski beberapa bilang shock breaker belakangnya cukup keras. Tetapi secara ergonomi, Vario kalah jauh untuk kenyamanannya.
Kembali ke Lexi, dia menganut bahasa yang sama dengan N-Max, tampak tegak pesek di depan bahkan jauh lebih sederhana tanpa ada banyak lekukan. Dan tampak kalem di samping hingga belakang.
Entah apakah Lexi nanti bisa mengulang kesuksesan N-Max atau tidak karena di harga tertingginya yang hampir 23 jutaan bersaing dengan New Vario 125.
Kita lihat beberapa bulan ke depan.
Salam.

Selasa, 17 April 2018

Batok Stang Honda Vario 150 2018

Oke, kemarin 16 April 2018 AHM resmi mengenalkan Vario 150 dan 125 terbarunya. Update terbanyak tampak pada bagian body. Meski tidak meninggalkan guratan utama dari model sebelumnya rupanya bagian dada mengadopsi milik New PCX lokal yang juga produk baru yakni dengan gaya mata beralis. Jadi di atas lampu utama ada DRL yang panjang dari tengah hingga atas.
Penambahan DRL panjang ini menyebabkan dada sang Vario tampak membusung sehingga batok stang tampak kecil dan jadi mirip modifikasian jaman dulu.

Jadi dulu pas SD atau SMP masih ngetrend lah modifikasi gaya road race ala Hendriansyah. Leher penopang stand sengaja dipotong agar posisi kemudi jadi lebih randah dan bisa menunduk abis saat digeber. Tak jarang mereka mengorbankan fungsi lampu jadi tidak standar lagi. Ada yang jadi sorot lampunya mendongak bahkan banyak pula yang rela buta tanpa lampu. Karena saat itu semua motor lampunya di setang.

Kembali ke Vario. Rupanya Honda membedakan velg di varian 150 dengan 125. Vario 125 masih memakai model palang lurus seperti tipe sebelumnya sedangkan yang 150 cc memakai model baru yang menurut saya lebih cocok dengan aliran lekuk bodi si matic ini.

Dek kaki rupanya masih setia dengan model datar jadi bisa untuk beli air atau gas. Mungkin ini sudah riset dengan karakter konsumen di Indonesia. Yang mengagetkan justru di bagian belakang. Lampu sein dibikin nempel dengan spakbor seperti motor laki CB/CBR misalnya.Lampu rem sendirian nempel di bodi. Ini sih secara safety jadi peningkatan lebih baik, karena pemisahan lampu sein dan lampu rem akan memudahkan pengendara di belakang dalam memantau sinyal yang diberikan si pengendara Vario.

Demikian, mungkin sebentar lagi motor-motor ini sudah akan didistribusikan di daerah-daerah dan tak sabar rasanya mencoba joknya yang terkenal keras!

Salam

Selasa, 26 Desember 2017

Kawasaki W175 bikin gregetan new buyer

Selamat pagi bro.
Jadi ceritanya gini. Kan di blogosphere masih anget nih soal produk retronya Kawasaki. Apa lagi kalau bukan W175. Nah, pas anter istri ganti kartu ponselnya di pusat kota Jepara, kebetulan deket sama satu-satunya dealer resmi Kawasaki di kota Ukir ini bro.

Penasaran saya mlipir bentar kali aja ada unit W175 yang dipajang. Sebenarnya sih pesimis karena ini dealer kecil walaupun populasi KLX akehe rak sebahene alias banyak banget! Tapi namanya juga untung, ada dari kejauhan tampak tangki putih ala teardrop montok dengan perawakan motor kayak jaduls style gitu. Di sebelahnya ada mas-mas berbadan kekar dan tampaknya masih muda, terpantau mengelus-elus itu motor. Sesekali jongkok tengok sana-tengok sini. Di sebelahnya lagi mungkin Omnya si mas cekikikan ke masnya sambil pijit-pijit smart phone.

"Baru mas? Atau display nih?" Saya asal cuap. "Baru mas." jawabnya.
"Berapa harga di Jepara mas?"
"31 mas"

Oh ga beda jauh ternyata bro, di Jakarta harganya mulai sekitar Rp 29,8 dan kalo sampai Jepara yang notabene kota kecil bisa dapet 31 juta ya cucok benget.


Singkat cerita, saya tanya apa udah nyoba motornya, rasanya gimana, bannya yang 17 inch kerasa kekecilan apa ndak, bla bla bla kepo gitu.  Dan mereka berdua salingpandang dan nyengir. Eh ternyata kejadian simple tapi cukup menyesakkan menimpa mereka bro!
Kunci motor tertukar sama konsumen di Semarang! Walaaaaah...mbededek atiku juuuuu... Aku yakin, itu mas-mas guatel tangannya buat nyobain si retro. Gimana nggak, motor baru, cash, tapi kunci ndak ada. Apees tenan. Wis yang penting sabar mas bro ndak perlu keringet dingin gitu, nanti juga kuncinya nyampe ke tangan. Iya, tapi nanti malem mungkin. hehehe....

Sambil menghabiskan waktu, karena istri juga belum selesai dengan urusannya. Ternyata si mas yang punya W175 tadi sudah gatel juga buat modif. Sebenarnya dia pengen yang versi tangki warna silver dan jok warna coklat, alasan dia retronya kental dengan warna itu. Tapi apa daya, stok terdekat ya warna putih seperti ilustrasi di atas itu. Menurutnya dia cukup penasaran dengan penampilan dan feel dari lingkar roda yang 17" dan dia berencana menggantinya dengan yang 18". 

Menurut saya sih cocok banget pake 18", apalagi jika dilihat dari depan, tangki W175 sebenarnya sangat lebar dan montok, jadi tampak kedodoran denga roda ring 17".

Lha, menurutmu gimana bro, kalau ada Kawasaki W175 di tangan bagian apa saja yang ingin diubah bro. Motor ini memang bahan banget! Cheers