Oke, ketiga motor di judul itu sama-sama memiliki kapasitas ruang bakar 125 cc. Di pihak Honda punya Vario 125 yang baru saja mendapatkan update pada tampilannya. Punya basis desain sama dengan Vario 150 tetapi beda di detail finishingnya. Jika Vario 150 diberikan kesan elegan dengan warna yang polos tetapi berkarakter kuat dan dewasa, maka Vario 125 lebih ke arah sporty dengan penambahan stripping atau decal sebagai identitasnya. Garis bodi kedua motor andalan Honda ini tidak menampakkan bahasa design sebagai yang kita kenal dengan big scooter. Mereka bertahan dengan siluet racy yang serba lancip, bodi belakang nungging dan bagian depan yang nampak menunduk. Apalagi di update terbarunya setang sepertinya lebih menekuk ke dalam dan dibungkus dengan cover yang cukup mungil.
Di sisi Yamaha saat ini cc terkecil varian matic memang sudah 125 cc semua. Sebenarnya di judul itu kurang X-ride yang mengusung mesin sama dengan Mio. Mio terbaru saat ini adalah Mio S yang memiliki bahasa desain lebih normal dan kalem tidak racy maupun big scooter look. Dia lebih 'biasa' dan terkesan dibuat memang untuk entry level. Mio S ambil basis seperti desain Mio Soul generasi pertama dengan sudut-sudut yang membulat.
Yamaha punya satu 125 cc lagi yang kebetulan baru diluncurkan yaitu Yamaha Lexi yang diposisikan sebagai maxi scooter. Desain Lexi lebih sederhana bila dibandingkan dengan N-Max. Jujut di mata saya dulu N-Max sangat tidak menarik karena tidak mempunyai desain yang mengalir enak. Dia tampak tegak pesek di bagian depan tetapi hampir datar di bagian samping hingga belakang. Tetapi kenyataan bicara lain. N-Max justru laris manis karena beberapa faktor menurut saya. Yang pertama dibantu oleh Honda. Kenapa Honda malah bantu? Karena saat itu ada PCX impor yang harganya sundul langit untuk ukuran matic 150 cc. Maka banyak konsumen yang ngidam PCX beralih ke N-Max. Yang kedua mulai banyak konsumen yang butuh diferensiasi desain motornya. Jika sebelumnya hampir semua matic beorientasi racing look dengan ujung lancip dan bodi nungging, maka kehadiran N-Max jadi pembeda. Yang ketiga tidak bisa dibantah N-Max memiliki posisi berkendara yang sangat nyaman meski beberapa bilang shock breaker belakangnya cukup keras. Tetapi secara ergonomi, Vario kalah jauh untuk kenyamanannya.
Kembali ke Lexi, dia menganut bahasa yang sama dengan N-Max, tampak tegak pesek di depan bahkan jauh lebih sederhana tanpa ada banyak lekukan. Dan tampak kalem di samping hingga belakang.
Entah apakah Lexi nanti bisa mengulang kesuksesan N-Max atau tidak karena di harga tertingginya yang hampir 23 jutaan bersaing dengan New Vario 125.
Kita lihat beberapa bulan ke depan.
Salam.
Rabu, 18 April 2018
Yamaha Lexi 125, Mio 125 series, Honda Vario 125
Selasa, 17 April 2018
Batok Stang Honda Vario 150 2018
Oke, kemarin 16 April 2018 AHM resmi mengenalkan Vario 150 dan 125 terbarunya. Update terbanyak tampak pada bagian body. Meski tidak meninggalkan guratan utama dari model sebelumnya rupanya bagian dada mengadopsi milik New PCX lokal yang juga produk baru yakni dengan gaya mata beralis. Jadi di atas lampu utama ada DRL yang panjang dari tengah hingga atas.
Penambahan DRL panjang ini menyebabkan dada sang Vario tampak membusung sehingga batok stang tampak kecil dan jadi mirip modifikasian jaman dulu.
Jadi dulu pas SD atau SMP masih ngetrend lah modifikasi gaya road race ala Hendriansyah. Leher penopang stand sengaja dipotong agar posisi kemudi jadi lebih randah dan bisa menunduk abis saat digeber. Tak jarang mereka mengorbankan fungsi lampu jadi tidak standar lagi. Ada yang jadi sorot lampunya mendongak bahkan banyak pula yang rela buta tanpa lampu. Karena saat itu semua motor lampunya di setang.
Kembali ke Vario. Rupanya Honda membedakan velg di varian 150 dengan 125. Vario 125 masih memakai model palang lurus seperti tipe sebelumnya sedangkan yang 150 cc memakai model baru yang menurut saya lebih cocok dengan aliran lekuk bodi si matic ini.
Dek kaki rupanya masih setia dengan model datar jadi bisa untuk beli air atau gas. Mungkin ini sudah riset dengan karakter konsumen di Indonesia. Yang mengagetkan justru di bagian belakang. Lampu sein dibikin nempel dengan spakbor seperti motor laki CB/CBR misalnya.Lampu rem sendirian nempel di bodi. Ini sih secara safety jadi peningkatan lebih baik, karena pemisahan lampu sein dan lampu rem akan memudahkan pengendara di belakang dalam memantau sinyal yang diberikan si pengendara Vario.
Demikian, mungkin sebentar lagi motor-motor ini sudah akan didistribusikan di daerah-daerah dan tak sabar rasanya mencoba joknya yang terkenal keras!
Salam
Penambahan DRL panjang ini menyebabkan dada sang Vario tampak membusung sehingga batok stang tampak kecil dan jadi mirip modifikasian jaman dulu.
Jadi dulu pas SD atau SMP masih ngetrend lah modifikasi gaya road race ala Hendriansyah. Leher penopang stand sengaja dipotong agar posisi kemudi jadi lebih randah dan bisa menunduk abis saat digeber. Tak jarang mereka mengorbankan fungsi lampu jadi tidak standar lagi. Ada yang jadi sorot lampunya mendongak bahkan banyak pula yang rela buta tanpa lampu. Karena saat itu semua motor lampunya di setang.
Kembali ke Vario. Rupanya Honda membedakan velg di varian 150 dengan 125. Vario 125 masih memakai model palang lurus seperti tipe sebelumnya sedangkan yang 150 cc memakai model baru yang menurut saya lebih cocok dengan aliran lekuk bodi si matic ini.
Dek kaki rupanya masih setia dengan model datar jadi bisa untuk beli air atau gas. Mungkin ini sudah riset dengan karakter konsumen di Indonesia. Yang mengagetkan justru di bagian belakang. Lampu sein dibikin nempel dengan spakbor seperti motor laki CB/CBR misalnya.Lampu rem sendirian nempel di bodi. Ini sih secara safety jadi peningkatan lebih baik, karena pemisahan lampu sein dan lampu rem akan memudahkan pengendara di belakang dalam memantau sinyal yang diberikan si pengendara Vario.
Demikian, mungkin sebentar lagi motor-motor ini sudah akan didistribusikan di daerah-daerah dan tak sabar rasanya mencoba joknya yang terkenal keras!
Salam
Langganan:
Postingan (Atom)