Minggu, 06 November 2011

Kopling Manual Lebih Ringan

Honda Blade saat ini sedang getol dioprek terutama setelah Yamaha dengan Jupiter seriesnya sekian lama mendominasi balap underbone Indonesia. Di kelas 110 cc Jupiter belum goyah meski sempat dipepet Kawasaki yang digarap Ibnu Sambodo. Honda Blade disebut-sebut sebagai yang akan menyalip Jupiter di balapan.

Di balap nasional, dari beberapa referensi yang penulis baca, kebanyakan Blade lemah di jenis rumah koplingnya. Originalnya Blade memakai pegas diafragma yang berbentuk seperti mangkuk matahari. Secara produksi massal tipe seperti ini memang (katanya) bisa memangkas biaya produksi dan meringankan perawatan konsumen karena memiliki ketahanan kampas yang lebih lama dibanding dengan model per. Akan tetapi di kebutuhan untuk balap yang membutuhkan transfer tenaga maksimal dari ruang bakar ke roda, banyak yang menggantinya dengan rumah kopling komplit dengan kampas dan per milik Honda Karisma.

Kopling set Karisma memiliki 6 pegas per sebagai penekan kampas. Jika dibanding pegas diafragma per 6 ini diyakini memiliki kekuatan lebih. Lagipula jika Blade yang aslinya kopling otomatis mau diubah ke manual sebaiknya mengganti kopling set seperti Karisma. Pertimbangannya selain lebih kuat, tenaga yang dihasilkan akan lebih responsif. Selain itu kopling manual tidak akan berat seperti jika manual dengan pegas diafragma. Pengalaman penulis yang pasang kopling manual di Blade yagn belum ganti kopling set Karisma terasa sangat berat, Bayangkan jika untuk balap tetapi kopling berat di jari, bisa mengurangi konsentrasi pembalap pastinya.

Satu set kopling Honda Karisma cocok dipasang di Honda Blade, lebih responsif dan ringan untuk kopling manual